Pelita Jaya Tanding di Mongolia, Ini Cara Reza Guntara Hadapi Cuaca
Cuaca dingin menjadi salah satu tantangan Pelita Jaya pada kualifikasi pertama Basketball Champions League Asia 2024 di Mongolia. Salah satu pemainnya, Reza Guntara, sudah punya cara menghadapinya.
Basketball Champions League Asia 2024 atau BCL Asia 2024 akan berlangsung di dua kota negara. Putaran pertama akan berlangsung di Ulaanbaatar, Mongolia, pada 3-7 April, bulan depan. Kemudian putaran keduanya berlangsung di Jakarta, pada 23-26 April.
Bagi tim Pelita Jaya, tampil di Ulaanbaatar tentu memiliki tantangan tersendiri. Selain tengah dalam menjalankan ibadah puasa, cuaca di sana juga cukup ekstrem. Sebab, ibu kota Mongolia itu memiliki suhu rata-rata di bawah 0 derajat selsius.
Baca juga: Pelatih Pelita Jaya Ungkap Tantangan Besar Main di Ulaanbaatar |
Salah satu pemain andalan Pelita Jaya M. Reza Fahdani Guntara menyadari kondisi itu kurang menguntungkan ia dan timnya. Terlebih mereka terbiasa main dalam cuaca panas.
“Yang pasti bakal bawa banyak jaket dan lebih ke persiapan cuaca musim dingin saja. Karena dinginnya itu benar-benar ekstrem sih menurut saya,” kata Reza kepada pewarta di kawasan Kuningan.
Bagi pebasket berusia 28 tahun itu bertanding di Mongolia bukan kali pertama. Ia pernah ke negara tersebut kala tanding 3×3. Belajar dari pengalaman itu, ia bakal membawa perlengkapan yang mendukung performanya agar tetap hangat.
“Memang sebelumnya pernah ke sana dan ekstremlah cuacanya, jadi buat kita orang Indonesia yang panas di sini, pasti cukup kagetlah. Mungkin saat tanding pakai slip (manset) yang agak panjang supaya badannya tetap hangat,” ujarnya.
“Karena kalau lagi tanding, tanding, tapi cepat dingin juga, jadi cari bahan yang lebih warm agar kitanya tetap terjaga.”
Baca juga: Pelita Jaya Ogah Sekadar Berlaga di Basketball Champions League Asia |
Tak hanya soal cuaca dingin, kualifikasi di Mongolia juga berlangsung di tengah bulan Ramadan. Bagi pemain muslim di Pelita Jaya, ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Menilik jadwal BCL Asia 2024 yang sudah dirilis FIBA, sejumlah laga yang dimainkan Pelita Jaya akan bergulir pada siang hari.
“Saya belum tahu sih ya (soal main siang). Yang pasti saya akan menyesuaikan dengan cuaca di sana,” ucapnya.
“Jika sekiranya iklimnya gak terlalu ekstrem sih kemungkinan ya saya bakal coba (puasa) sih. Kalau tak kuat, (tidak puasa) daripada terjadi apa-apa. Ya kita lihat saja. Tergantung iklim di sana. Jadi lebih lihat saja sayanya sanggup apa enggak (puasa),” kata Reza.
(mcy/krs)