Gantikan Posisi Kabid Binpres, Ricky Soebagdja- Tugas Ini Tak Mudah
Ricky Soebagdja menggantikan posisi Rionny Mainaky sebagai Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI. Katanya, ini bukan tugas mudah!
PBSI melalui Ketua Harian Alex Tirta mengumumkan perombakan di sektor pembinaan prestasi pada Rabu (21/2/2024). Rionny Mainaky yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala bidang Pembinaan Prestasi, kini menjadi pelatih kepala. Sementara Jabatannya kini diemban Ricky.
Baca juga: Ricky Soebagdja Kini Jadi Kabid Binpres PBSI, Rionny Fokus Olimpiade |
Penunjukkan Ricky tak lepas dari pengalamannya sebagai atlet maupun pengurus sebelumnya. Sebagai atlet, Ricky merupakan peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Rexy Mainaky. Ia juga kerap menjadi juara di turnamen-turnamen BWF pada masanya.
Sementara di kepengurusan, pria berusia 53 tahun itu pernah menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pelatnas tahun 2013. Bahkan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agung Firman Sampurna periode 2020-2024, dia menjabat sebagai Subid Pengembangan Prestasi Daerah.
“Secara pribadi ini memang tugas yang tidak mudah. Bagaimana menjadi kepada bidang prestasi saat ini, menjalankan kepengurusan tahun 2024, kepengurusan terakhir, artinya emmang tidak banyak waktu untuk meneruskan dan meningkatkan prestasi ini,” kata Ricky saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (21/2/2024).
“Ini memang tidak mudah, tapi saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, karena posisi Binpres ini ujung tombak dari prestasi Pelatnas PBSI,” ujarnya.
“Tentu ada tantangan besar apalagi menjalankan dengan waktu yang tersisa. Selain itu banyak tugas dan PR (Pekerjaan Rumah) yang harus dikerjakan, tapi saya percaya ini sudah proses panjang dari Binpres sebelumnya, pelatih, pengurus, jadi yang baik akan kami kuatkan, terlebih ke depan ada Olimpiade,” ujarnya.
Baca juga: PBSI Jaga Atlet Jangan Sampai Cedera Jelang Olimpiade Paris 2024 |
Di luar Olimpiade, Ricky juga menggarisbawahi hal yang menjadi tugasnya ke depan ialah menyiapkan regenerasi dengan gap prestasi tidak terlalu jauh tertinggal.
“Harus ada evaluasi juga, syukur-syukur ada perubahan dari waktu ke waktu, ada percepatan. Selain itu, lebih fokus lagi untuk pengiriman-pengiriman turnamen untuk lebih ditekankan lagi. Termasuk bagaimana kesiapan latihan mereka, termasuk para pemain mudanya,” tuturnya.
“Yang pasti saya akan berkoordinasi dengan program yang sudah berjalan. Mungkin ada penekanan di awal dan akan kumpul dengan pelatih untuk mengetahu program mereka dan rencana kejuaraan seperti apa. Jadi betul-betul pengiriman ini persiapannya harus bagus, termasuk targetnya,” tambahnya.
“Harapannya gap-nya antara yang senior dengan pratama paling tidak bisa mendekati. Khususnya tunggal putra, ganda putri. Kalau ganda putra masih ada beberapa layer,” dia menandaskan.
Baca juga: Siasat PBSI Amankan Kuota Olimpiade Paris |
(mcy/aff)